antara startup dan bisnis kecil

✅ Startup vs Bisnis Kecil: Memahami Perbedaan dalam Skala dan Pendekatan Bisnis

ROFINGI.com — Apakah anda sedang mencari info perbedaan antara Startup dan Bisnis Kecil (Small Business)? Yess, anda sudah menemukan halaman yang tepat. Saya akan coba mengulas tentang beberapa poin Perbedaan antara Startup dengan Binis Kecil.

Simak ya..

Mengenal kata Startup dan Bisnis Kecil

Kata Startup, Entrepenreneur dan juga Bisnis Kecil mungkin sering sekali kita terdengar, namun sayang terkadang kita sering tertukar artinya satu dengan lainnya.

Startup terdengar begitu keren di telinga kita, dan langsung terpikirkan aset yang begitu besar mungkin berpuluh atau bahkan beratus milliar.

Banyak kisah sukses Startup berawal dari sekumpulan mahasiswa yang mengembangkan sesuatu dari Garasi dan berambisi untuk mengubah dunia lalu sukses.

Lalu kisah seseorang yang rela meninggalkan posisi nyaman yang sebelumnya kerja kantoran dengan ritme 8-5 (waktu pulang-pergi), serta berani meninggalkan karier di perusahaan demi ingin membuat Next Big Thing (hal besar berikutnya).

Nah, sebenarnya apa yang mem-bedakan antara Startup dan Bisnis Kecil ini? yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini..

1. Inovasi

Pelaku Bisnis Kecil umumnya melakukan bidang pekerjaan/usaha yang orang kebanyakan sudah tau bagaimana mengerjakannya.

Sebagai contoh membuat Salon, Restoran, Kantor Pengacara, Nge-Blog dan lain sebagainya. Anda dapat belajar dari para pelaku usaha sebelumnya untuk bisa mencari referensi bagaimana cara mengerjakan/membuat bisnis tersebut.

Sedangkan Startup akan berfokus pada Inovasi.

Mungkin Anda salah satunya yang sudah mempunyai rencana untuk membuat sesuatu hal baru atau menciptakan sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang sudah ada sebelumnya.

Contohnya Anda akan membuat sebuah produk baru seperti pengantaran makanan menggunakan Drone. Atau bisa juga membuat model bisnis baru seperti (airbnb – merevolusi cara orang menawarkan tempat/kamar kosong dirumahnya) atau membuat teknologi yang baru lainnya.

2. Pertumbuhan

Bagaimana anda memikirkan perkembangan bisnis anda?

Bisnis kecil tentu saja ingin membuat bisnisnya berkembang secepat mungkin, namun fokus utamanya adalah membuat keuntungan lebih awal.

Baca juga:  ✅ Perbedaan AMDAL dan ANDAL: Implikasi dan Pentingnya dalam Pengelolaan Lingkungan

Setelah ada keuntungan barulah berpikir untuk mengembangkan usaha lebih besar, dan perkembangan bukanlah hal utama.

Dilain tempat, Startup juga tertarik berkembang secepat mungkin, dan membuat bisnis model yang dapat diulangi terus.

Startup tidak berfokus pada keuntungan di awal namun lebih berfokus pada perkembangannya.

Contohnya facebook pada awalnya tidak berfokus untuk memasang iklan, cara mendapat keuntungan dari user yang bergabung, namun memperkuat basisnya supaya semakin banyak orang memakai dan mengenal platformnya.

3. Skala

Sebesar apa perkembangan usaha ini?

Bisnis kecil umumnya mempunyai batas yang di batasi oleh wilayah ataupun lokasi. Dengan kata lain, ada batas jumlah customer yang dapat memakai jasa/produk ini.

Contoh membuka warung makanan tidak akan menampung pengunjung jauh lebih banyak dari yang dipikirkan.

Anda harus memikirkan bisnis model yang baru seperti franchise / menjual resep dan lain-lain, karena warung makanan memiliki batas yang kecil.

Startup dapat berkembang sangat besar sebesar pasar membutuhkan produk/jasa ini. Contohnya facebook dimulai dari kampus Harvard, namun dapat berkembang ke hampir seluruh dunia.

4. Keuntungan

Bisnis kecil untuk mendapatkan penghasilan dari hari pertama, bila perlu sudah untung dari hari pertama. Seberapa banyak keuntungan yang anda harapakan? Mungkin tergantung dari modal pribadi dan rencana pengembangan kedepan.

Startup mungkin butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bisa bertahun-tahun untuk mendapatkan penghasilan.

Fokus utama startup membangun produk yang orang cintai, dimana menghasilkan banyak orang lain lagi yang mencintai.

Dan pada kemudian hari ketika produk sudah siap maka mereka baru mencari penghasilan.

Contohnya instagram selama lebih dari 3 tahun tidak memiliki pemasukan sedikitpun.

Mereka tidak berfokus bagaimana mendapatkan iklan atau pengahasilan yang lain, namun lebih berfokus bagaimana membentuk komunitas yang dicintai masyarakat.

Dan ketika komunitas ini mulai terbentuk, barulah mereka memikirkan untuk menghasilkan keuntungan dengan monetize yang terhubung juga dari facebook.

5. Pendanaan

Bisnis kecil mungkin dapat berdiri dengan uang pribadi sang pemilik, jika kurang mungkin mengajak keluarga, teman atau mungkin meminjam bank.

Baca juga:  ✅ Mengenal Perbedaan Waktu Antara Indonesia - Pakistan

Tujuannya adalah bagaimana menjaga uang ini supaya menjadi keuntungan, dan membayar utang dan bunga sang pemilik modal.

Startup juga banyak yang dimulai dengan uang pribadi, teman ataupun keluarga.

Beberapa mencari dana dari crowdfunding seperti kickstarter atau indiegogo. Namun, sebagian besar startup dimulai dari pemodal / investor seperti venture capitalist (VC).

Untuk tahap awal startup, karena fokus utama adalah mengembangkan produk yang sangat baik, anda tidak perlu khawatir dengan bagimana mendanai operasional startup anda, anda memiliki modal yang cukup sampai akhirnya startup dapat mendapatkan keuntungan sendiri.

VC biasanya mendapatkan kompensasi berupa sekian % dari saham perusahaan. Beberapa VC yang terkemuka di Indonesia sebagai berikut.

6. Teknologi

Bisnis kecil tidak memerlukan teknologi yang begitu canggih. Banyak hal masih dapat dilakukan secara konvensional, namun di beberapa sektor mungkin perlu membutuhkan teknologi.

Teknologi dalam startup sering kali merupakan produk utama mereka. Bila seandainya teknologi bukan produk utama mereka, mereka biasanya menggunakan teknologi untuk mengembangkannya dengan sangat cepat.

7. Kemungkinan Untuk Berhasil

Bisnis kecil biasanya banyak yang bertahan, karena banyaknya contoh dan referensi yang dapat dipelajari saat membuatnya. Hanya sekitar 32% dari bisnis kecil yang gagal pada 3 tahun pertamanya.

Startup bekerja di area yang masih tidak diketahui, mereka ingin menjadi Pioneer dibidang baru ini, sayangnya 92% dari startup gagal di 3 tahun pertamanya.

Begitu berat tantangan dan tidak adanya referensi yang mirip membuat banyaknya startup yang gagal.

8. Kepemimpinan

Dalam memimpin bisnis kecil, anda dapat memperkirakan berapa banyak jumlah orang dalam tim anda karena strukturnya tidak jauh berbeda dengan bisnis sebelumnya.

Karena startup ingin bertumbuh secepat mungkin, pemimpin di startup harus dapat memimpin tim yang bertumbuh dengan cepat mulai dari karyawan, investor, penasihat dan pemegang saham lainnya.

Contoh seperti Mark Zuckerberg memimpin facebook dimulai dari asrama dengan beberapa orang sampai ribuan orang bahkan bertemu dengan para pemimpin negara untuk menjalin kerja sama.

Baca juga:  ✅ Perbedaan Ayam dan Kalkun: Karakteristik dan Manfaat Nutrisinya

9. Gaya Hidup

Tim dalam bisnis kecil masih memungkinkan untuk mempunyai gaya hidup yang cukup normal, tim yang bekerja bisa antara 2-9 orang.

Pendapatan berpotensi hampir sama dengan banyak pekerjaan lain sejenis. Resiko yang ditanggung juga tidak sebesar startup.

Dalam startup investor menunggu uang mereka suatu saat akan berlipat ganda.

Tim dalam startup harus dapat bekerja dengan kecepatan penuh, mereka tidak boleh membuang-buang waktu dengan hanya bekerja 8jam sehari.

Kebanyakan tim dalam startup bekerja lebih dari 12 jam sehari yang mungkin membuat kehidupan normal anda bisa saja terganggu.

Gaji dalam startup pun biasanya tidak begitu besar dibandingkan besarnya usaha yang dilakukan, namun mereka biasanya mendapatkan kompensasi berupa saham perusahaan, yang akan bernilai sangat besar ketika perusahaan sudah besar.

Seperti kita tau,banyak karyawan facebook menjadi super kaya ketika facebook go public karena sebagian besar mereka mendapatkan saham atas kompensasi gaji yang tidak begitu besar pada masa awal.

Namun resiko yang ditanggung juga besar karena sulit sekali membuat startup menjadi perusahaan yang berhasil.

10. Strategi Keluar

Bagaimana ketika anda sudah tidak ingin berada dalam bisnis ini? Pada bisnis kecil biasanya bisnis akan diwariskan ke generasi selanjutnya atau dijual kepada perusahaan yang lebih besar.

Startup memiliki kemungkinan yang begitu besar, mulai dari di akuisisi oleh perusahaan besar (instagram, whatsapp, oculus diakuisisi oleh facebook) atau sampai go public/IPO.

Baik membuat startup maupun bisnis kecil keduanya menjadikan anda sebagai wirausaha.

Anda perlu tahu apa yang cocok dengan keinginan. kekuatan dan visi anda, apakah salah satunya cocok dengan kondisi anda saat ini.

Jika anda sudah mengerti tentang resiko, ekspektasi dan kelemahan kelebihan antara bisnis kecil dan startup anda akan lebih mudan memilih rencana bisnis anda.