Perbedaan Massa Dan Berat

✅ Membedakan Massa dan Berat: Mengapa Keduanya Berbeda dalam Konteks Fisika?

ROFINGI.com — Apa perbedaan massa dan berat? Apakah penyebutan satuan untuk keduanya? Harap diingat, massa dan berat adalah sesuatu yang berbeda.

Bahasa inggris dari massa adalah mass dan weight untuk berat. Perbedaan antara massa dan berat dapat dilihat dengan mengetahui hukum Newton. Isaac Newton menyatakan bahwa jatuhnya benda karena gaya gravitasi bumi.

Dalam memahami perbedaan keduanya, kita perlu memperhatikan beberapa poin penting yaitu:

  1. Massa merupakan ukuran dari jumlah materi yang terkandung di dalam suatu benda, sedangkan Berat adalah ukuran yang diakibatkan dari gaya gravitasi pada suatu objek.
  2. Massa diukur menggunakan keseimbangan dengan membandingkan benda yang sudah diketahui massanya dan benda yang ingin diketahui massanya. Berat diukur dengan skala tertentu.
  3. Massa dari suatu objek tidak dapat berubah meskipun lokasinya berubah. Pada pengukuran berat, kondisi dan perubahan tempat dapat mengakibatkan perubahan jumlah.

Mari kita kupas satu persatu pernyataan di atas!

Massa adalah nilai dari banyaknya materi pembentuk atau penyusun objek. Sedangkan berat adalah massa yang dikalikan dengan gaya gravitasi. Satuan Internasional (SI) atau satuan baku dari massa adalah kilogram (Kg) dan satuan dari berat adalah newton (N). Selain itu, berat juga dapat disebut dalam pon (pound).

Baca juga:  ✅ Perbedaan Waktu Indonesia dan Brasil: Perspektif Geografi dan Perbedaan Waktu UTC

Kalau kita ke pasar, biasanya kita menyebut suatu barang dengan beratnya. Contohnya, “Bu, berapa beratnya untuk harga 10.000 mangga?”. Nah, ini tergantung penjualnya. Kalau penjual menggunakan timbangan bebek, maka kamu salah. Tapi, kalau penjual menggunakan timbangan dengan skala, maka kamu BENAR! Seperti pernyataan nomor 2, massa diukur dengan membandingkan benda yang sudah diketahui massanya.

Dalam proses pengukuran dengan timbangan bebek, biasanya ada benda yang dibandingkan. Mereka memiliki berat 1 kg, 2 kg, ¼ kg, ½ kg, dan sebagainya.

Selain itu, timbangan analitik juga dapat mengukur massa. Nah, kalau timbangan yang menggunakan skala disebutnya sebagai berat. Misalnya, kamu mengukur berat badanmu dengan timbangan.

Nah, berat badanmu bukan 50 kg, tapi 50 N. Bahkan, jika kita mengukur berat badan kita di beberapa belahan bumi, berat badan kita bisa berubah lho!

Lanjut ke pernyataan ketiga.

Kok bisa massa tetap di berbagai daerah dan kondisi apapun sedangkan berat dapat berubah? Diingat kembali penjelasan di atas. Massa adalah jumlah materi dari benda.

Sedangkan berat, dia dipengaruhi oleh gravitasi. Bahkan, di belahan bumi tertentu. Indonesia adalah negara di garis khatulistiwa, jarak dengan pusat bumi lebih jauh dibandingkan dengan daerah dekat kutub. Nilai berat tubuh kita juga akan meningkat semakin kita mendekati kutub.

Baca juga:  ✅ Perbedaan Waktu Indonesia dan Malaysia: Panduan Lengkap untuk Memahami Selisih Waktu

Pada kondisi tertentu, berat badan juga berubah ketika di dalam lift. Lift yang naik dengan kecepatan konstan, berat badan sama. Sedangkan, ketika lift dipercepat ke atas atau pun turun ke bawah dengan kecepatan konstan, berat badan akan terasa semakin berat. Nah, kalau lift turun ke bawah dengan percepatan, maka berat badan akan terasa ringan.

Sudah mulai terbakar dengan penjelasan di atas? Mari kita ulas secara singkat bagaimana cara menghitung keduanya.

Jadi, massa memiliki simbol m dan berat bersimbol W. Kalau sudah paham penjelasan di atas, tentu tahu bagaimana kedua symbol tersebut berasal. Rumus dari perhitungan berat sebagai berikut.

W = m x g

Keterangan :

Timbangan analitik Neraca tiga lengan Neraca pegas

W = berat benda (N)

m = massa benda (Kg)

g = percepatan gravitasi (m/s²)

Kenapa di luar angkasa kita dapat melayang-layang? Karena di sana TIDAK ADA GAYA GRAVITASI. Gaya gravitasi di luar angkasa nyaris tidak ada. Gaya gravitasi di beberapa planet juga kecil. Contohnya, Mars. Planet tersebut memiliki gaya gravitasi 3,711 m/s². Wah, buat para cewek jangan langsung ke Mars karena berat badan akan otomatis turun ketika di planet merah tersebut.

Baca juga:  ✅ Startup vs Bisnis Kecil: Memahami Perbedaan dalam Skala dan Pendekatan Bisnis

Sedangkan bulan memiliki gaya gravitasi sebesar 1,62 m/s². Hem.. Bagaimana kalau planet lain? Planet terbesar di sistem tata surya kita, Jupiter memiliki gaya gravitasi 24,79 m/s².

Makanya, masih banyak asteroid di sekitar Jupiter yang dapat terserap ke dalam planet tersebut. Nah, kalau matahari? Matahari memiliki gaya gravitasi 274 m/s².

Karena gaya gravitasi matahari yang sangat besar, bumi dapat berevolusi mengelilingi matahari. Begitu juga bulan. Tapi, kenapa bulan tidak terserap bumi dan bumi tidak terserap matahari.

Bulan mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari. Karena, bulan dan bumi memiliki gaya gravitasinya sendiri untuk tetap menjaga agar tidak terserap.

Sebagai tambahan, massa adalah besaran skalar dan pokok, sedangkan berat adalah besaran vektor dan turunan. Maksudnya, massa tidak dipengaruhi arah dan merupakan salah satu dari 7 besaran pokok.

Besaran skalar karena tidak dipengaruhi oleh arah. Sedangkan, berat adalah besaran vektor dan turunan. Besaran turunan didapatkan dari perkalian massa dikalikan percepatan.